Saturday 14 February 2015

Menangis, Siswa SDN Bendan 08 Minta Perpustakaan Sekolahnya Tak Digusur

TERAKHIR – Siswa siswi SDN Bendan 08 saat mengikuti acara peringatan Maulid Nabi di ruang perpustakaan setempat. Acara itu merupakan kegiatan terakhir yang penggunaan ruang perpustakaan.
M AINUL ATHO / RADAR PEKALONGAN

Untuk Rumah Dinas Dokter Spesialis

PEKALONGAN – Rencana Pemkot Pekalongan membangun rumah dinas dokter spesialis di lahan milik SDN Bendan 08, menuai reaksi siswa setempat. Perpustakaan sekolah yang akan ikut digusur, ditangisi para siswa. Kondisi demikian terjadi usai penyelenggaraan peringatan Maulid Nabi Muhammad, Rabu (14/1).

Usai mengikuti rangkaian acara maulid yang digelar di ruang perpustakaan, puluhan siswa berhamburan keluar sambil meneriakkan ‘Jangan gusur perpustakaan kami’. Teriakan demikian, saling bersahutan muncul dari satu siswa ke siswa lainnya. Di hadapan awak media, sejumlah siswa juga menyampaikan pesan yang sama.

“Jangan gusur perpus kami. Kami harus belajar (cari buku) dimana,” ucap Tika, siswa kelas VI sambil sesenggukan. Harapan yang sama juga disampaikan siswa lainnya. Mereka ingin, perpustakaan sekolah tak digusur sehingga tetap bisa mencari buku dan sumber informasi dari sana.


Harapan dari siswa siswi SDN Bendan 08 tersebut muncul usai adanya rencana pemakaian sebagian lahan milik SDN Bendan 08 untuk pembangunan rumah dinas dokter. Atas rencana tersebut, ruang perpustakaan dan dua rumah dinas guru, harus direlakan untuk diubah menjadi rumah dinas dokter. Pihak sekolah, diberi tenggat waktu hingga 15 Januari (hari ini) untuk mengosongkan ruang perpustakaan.

Rencana pembangunan rumah dinas dokter di lahan SDN Bendan 08, juga mendapat tanggapan dari komite sekolah. Ketua Komite SDN Bendan 08, Nanang Mulyadi menyatakan, selaku komite sekolah pihaknya ingin agar secepatnya ada ganti bagi ruang perpustakaan. “Intinya, jika lahan perpus akan digunakan, harus cepat ada gantinya,” ujar dia.

Perpustakaan, menurut Nanang, menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi siswa. Dirinya bahkan bermimpi, perpustakaan di sekolah itu nantinya juga bisa tekoneksi dengan internet. “Kami dari komite hanya berkomunikasi dengan kepala sekolah, tapi belum pernah diajak rembuk langsung mengenai masalah itu (pembangunan rumah dinas),” akunya. Dia juga mengaku pernah mengungkap masalah itu dalam pertemuan dengan Dewan Pendidikan, namun tidaka dan jawaban pasti.

Nanang mengatakan, sebagian besar siswa di SDN Bendan 08 merupakan warga miskin yang perlu diperhatikan dan dipenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuannya. “Harapan kami cepat saja ada penggantinya ruang perpustakaan,” imbuhnya.

Tak Bisa Pinjam Buku
Kepala SDN Bendan 08, Murniati menambahkan, pihaknya sudah mengosongkan seluruh isi ruang perpustakaan. Sebab, dalam surat yang diedarkan Dindikpora, pengosongan perpustakaan dan dua rumah dinas harus sudah dilakukan paling lambat 15 Januari 2015. Sedangkan buku yang sebelumnya ada di perpustakaan, kini hanya disimpan dalam beberapa kardus karena belum ada ruang pengganti.

“Perpustakaan sementara ditutup, bukunya dimasukkan dalam kardus. Jadi siswa tidak bisa meminjam buku untuk sementara kecuali buku-buku pelajaran yang sudah diluar,” ungkapnya.

Rabu (14/1) pagi, ruang perpustakaan juga digunakan untuk terakhir kali sebagai lokasi pelaksanaan peringatan Maulid Nabi. Dipilihnya ruang perpustakaan, dikatakannya untuk memberikan kenang-kenangan pada siswa sebelum ruangan itu diganti menjadi rumah dinas dokter. Mengenai ruang pengganti, pihaknya sudah menyiapkan rumah dinas guru di bagian selatan. Namun, kondisinya sangat memprihatinkan. Sering banjir dan bocor saat hujan.

Dirinya berharap, Pemkot bisa membantu pembangunan fasilitasi di sekolah itu. Terutama pembangunan lantai dua. Sebab, selain perpustakaan yang sudah tak mempunyai tempat, sekolah masih membutuhkan lokasi tempat ibadah atau musholla, ruang pertemuan dan laboratorium komputer. “Permohonan kami, semoga bisa diwujudkan dua lantai,” harap dia.

Belum adanya laboratorium komputer, membuat pihak sekolah juga menempatkan 11 unit komputer bantuan bansos TIK di ruang kepala sekolah. Bersamaan dengan ruang TU. Sedangkan kepala sekolah, untuk sementara bergabung menjadi satu dengan ruang guru.(nul)

Sumber: http://www.radarpekalonganonline.com/59247/menangis-siswa-sdn-bendan-08-minta-perpusnya-tak-digusur/

No comments:

Post a Comment