Thursday 19 February 2015

Asisten II Setda Inhil: Perpustakaan sekolah bukan sekedar tempat penyimpanan buku

Pembukaan Pelatihan oleh Assisten II Inhil.

TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Perpustakaan adalah Intitusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan dunia pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi.

Hal tersebut di sampaikan Asisten II Setda Inhil, Fauzar saat membuka Pelatihan Kepala Perpustakaan Madrasah yang dilaksanakan di Aula Kamenag Inhil bekerjasama dengan Kantor Perpustakaan dan Kearsipan.

"Sementara Perpustakaan Madrasah merupakan perpustakaan yang dikelola sepenuhnya oleh Madrasah yang bersangkutan, dengan tujuan utama mendukung terlaksananya dan tercapainya tujuan Madrasah dan tujuan pendidikan pada umumnya.," ungkap mantan Kadis PU Inhil ini

Optimalkan Kurikulum Membaca

Oleh Kurniawan Adi Santoso
Penulis sedang meneliti minat baca siswa di sekolah, Sidoarjo

Seorang siswa membaca di perpustakaan (sumber: pribadi).

Membaca itu sangat penting. Milan Kundera mengatakan peradaban sebuah bangsa bisa lestari bila manusia gemar membaca. Sayangnya, hingga kini, kegemaran membaca belum menjadi budaya bangsa. Padahal akses teks semakin mudah. Membaca belum menjadi sebuah kebutuhan.

Guru saja, yang notabene bergelut bidang pendidikan, banyak yang malas membaca. Maka, wajar bila di lingkungan sekolah, meski kegiatan membaca sudah masuk kurikulum, tak terlalu disambut gembira guru dan murid.

Tak ayal bila UNESCO, pada tahun 2012, mencatat indeks minat baca Indonesia baru mencapai 0,0001. Dengan kata lain, dalam setiap 1.000 orang, hanya ada satu berminat membaca. Berdasarkan hasil studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2012, tingkat membaca pelajar Indonesia menempati urutan ke-61 dari 65 negara anggota PISA.