Thursday 26 February 2015

Quo Vadis, Perpustakaan Sekolah?

Perpustakaan Sekolah. (sumber: pribadi)

Tak banyak orang tahu, kalau pada Sabtu, 18 Oktober ini, merupakan Hari Perpustakaan Sekolah Sedunia. Kekurangtahuan ini wajar, lantaran memang gaung perayaannya nyaris tidak kentara. Segelintir saja yang memperingatinya, itu pun terbatas pada kalangan yang sehari-hari bergelut dengan Dunia Perpustakaan.

Perayaan lain yang masih terkait dengan Perpustakaan, dan biasanya agak ramai diperingati adalah, Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh pada setiap tanggal 14 September. Atau, tanggal 17 Mei yang diperingati sebagai Hari Buku Nasional, sekaligus Hari Ulang Tahun Perpustakaan Nasional RI. Begitu pula dengan Hari Buku Sedunia (World Book Day) pada 23 April, yang perayaannya cukup meriah di sejumlah sekolah. Terutama, sekolah atau lembaga pendidikan formal maupun nonformal yang peduli dengan Perpustakaan, dan selalu menggelorakan budaya gemar membaca di kalangan civitas akademikanya.

Mobil Penerangan Kodim 0705, Penopang Perpustakaan Sekolah

BANTUAN PERTAMINA: Mobil penerangan milik Kodim 0705/Magelang dioperasikan untuk menopang sekolah di pedesaan yang belum memiliki perpustakaan.

MAGELANG
- Wali Kota Sigit Widyonindito kembali memanfaatkan momen kehadirannya untuk menyatakan keinginan pencalonan sebagai kepala daerah. Setelah peresmian nama Stadion Moch Soebroto pada Selasa lalu (24/2), acara peresmian mobil penerangan milik Kodim 0705/Magelang juga dijadikannya untuk menje-laskan tren positif Kota Magelang.”Pergerakan kemajuan kami cukup baik dan kondusif. Bahkan, saya sudah memimpin lima tahun, kurang dari tujuh bulan lagi harus mengakhiri. Yang terpenting rakyat dapat sejahtera,” kata Sigit saat memberikan sambutan di Gedung Prajurit, Kodim 0705/Magelang, kemarin (25/2).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kasipers Korem 072/Pamungkas, para Dansat di Magelang, Kapolres Magelang Kota dan Kabupaten, Wakil Wali Kota Magelang Joko Prasetyo, Wakil Bupati Magelang Zainal Arifin, dan sejumlah pejabat SKPD Kota dan Kabupaten Magelang. Termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan pengusaha

Wednesday 25 February 2015

Perpustakaan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta Menerima Sertifikat Akreditasi Perpustakaan Nasional

Perpustakaan SD Muhammadiyah Sapen meraih nilai A dalam akreditasi perpustakaan oleh Perpusnas RI.

Yogya (KR). Perpustakaan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Selasa (23/2) menerima sertifikat akreditasi dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Sertifikat tersebut (diberikan) karena (perpustakaan telah) sesuai standar nasional perpustakaan yang dikeluarkan oleh Perpusnas.

Penerima Sertifikat akrediatsi selain Perpustakaan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta seluruhnya ada 10 Perpustakaan. Antara lain Perpustakaan SD Muhammadiyah Sapen, Perpustakaan SMA Kolase De Brito Sleman, Badan Diklat, Perpustakaan Umum Bantul, Perpustakaan Puskesmas Gunungkidul serta Perpustakaan STIKES Aisyah Yogyakarta.

Kepala SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Hj. Nilawati Isdwiantari S.Pd. mengingatkan agar pustakawan selalu melakukan koordinasi dan terus meningkatkan profesionalisme. Melalui perpustakaan semua stakeholder baik siswa, guru, dan pustakawan bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan kualitas pendidikan terutama di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah, katanya.

Sumber: SKH Kedaulatan Rakyat edisi Rabu 25 Februari 2015

Tuesday 24 February 2015

Dua SD di Kalipucang Pangandaran Butuh Mushola & Perpustakaan

Ilustrasi sekolah dasar.

Pangandaran, (harapanrakyat.com). Sebanyak dua sekolah dasar (SD) di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, sudah bertahun-tahun belum juga memiliki perpustakaan dan mushola.

Padahal, kedua sekolah tersebut sangat layak memiliki fasilitas tersebut, mengingat memiliki lahan yang cukup.

Banyak SD di Pandeglang Belum Miliki Perpustakaan

Salah Satu Kondisi Gedung SD di Kabupaten Pandeglang, Banten. (ist)

Pandeglang, HanTer
- Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang Sutoto menyatakan banyak sekolah dasar di daerah itu yang tidak mempunyai ruang guru dan perpustakaan.

"Bahkan umumnya sekolah dasar di daerah ini belum mempunyai ruang guru tersendiri, jadi terpaksa menggunakan ruang kelas untuk para guru," katanya di Pandeglang, Jumat (20/2).

Kondisi itu, kata dia, menjadi salah satu permasalahan bidang pendidikan yang harus dicarikan solusinya, agar ke depan pada setiap sekolah terdapat ruang guru.

Thursday 19 February 2015

Asisten II Setda Inhil: Perpustakaan sekolah bukan sekedar tempat penyimpanan buku

Pembukaan Pelatihan oleh Assisten II Inhil.

TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Perpustakaan adalah Intitusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan dunia pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi.

Hal tersebut di sampaikan Asisten II Setda Inhil, Fauzar saat membuka Pelatihan Kepala Perpustakaan Madrasah yang dilaksanakan di Aula Kamenag Inhil bekerjasama dengan Kantor Perpustakaan dan Kearsipan.

"Sementara Perpustakaan Madrasah merupakan perpustakaan yang dikelola sepenuhnya oleh Madrasah yang bersangkutan, dengan tujuan utama mendukung terlaksananya dan tercapainya tujuan Madrasah dan tujuan pendidikan pada umumnya.," ungkap mantan Kadis PU Inhil ini

Optimalkan Kurikulum Membaca

Oleh Kurniawan Adi Santoso
Penulis sedang meneliti minat baca siswa di sekolah, Sidoarjo

Seorang siswa membaca di perpustakaan (sumber: pribadi).

Membaca itu sangat penting. Milan Kundera mengatakan peradaban sebuah bangsa bisa lestari bila manusia gemar membaca. Sayangnya, hingga kini, kegemaran membaca belum menjadi budaya bangsa. Padahal akses teks semakin mudah. Membaca belum menjadi sebuah kebutuhan.

Guru saja, yang notabene bergelut bidang pendidikan, banyak yang malas membaca. Maka, wajar bila di lingkungan sekolah, meski kegiatan membaca sudah masuk kurikulum, tak terlalu disambut gembira guru dan murid.

Tak ayal bila UNESCO, pada tahun 2012, mencatat indeks minat baca Indonesia baru mencapai 0,0001. Dengan kata lain, dalam setiap 1.000 orang, hanya ada satu berminat membaca. Berdasarkan hasil studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2012, tingkat membaca pelajar Indonesia menempati urutan ke-61 dari 65 negara anggota PISA.

Wednesday 18 February 2015

Perpustakaan Sekolah Apakah hanya Menjadi Gudang Buku?

Suasana Perpustakaan SMP IT Abu Bakar Yogyakarta (sumber: pribadi)

Sering perpustakaan diurus oleh karyawan Tata Usaha (TU). Kita hanya perlu salah satu staf TU yang masuk 2 jam lebih siang dan pulang 2 jam lebih sore, tidak kena biaya. Kalau ada staf perpustakaan yang khusus – dibuat shift saja. Seringkali masuk lebih siang dan pulang lebih sore adalah keadaan yang cocok untuk anggota staf tertentu.

Yang kami melihat, di kebanyaan sekolah staf sekuriti sudah bertugas sampai sore. Kalau tidak, sistem shift juga dapat dilakukan.

Kalau masalahnya ada kendaraan, ini dapat dinegosiasi oleh staf sekolah. Biasanya bisnis dari siswa-siswi sekolah adalah sangat penting kepada perusahaan kendaraan, supir angkot, tukang becak, atau tukang ojek, dan mereka akan fleksibel.

Percontohan Literasi Nasional, Perpustakaan SDN Bubutan IV Surabaya Banyak Dikunjungi

Duta Literasi SDN Bubutan IV Surabaya.

SURYA.co.id | SURABAYA - SDN Bubutan IV menjadi model percontohan sekolah literasi tingkat nasional. Tidak heran jika sekolah ini banyak dijadikan studi banding daerah lain seperti Bandung, Jabar dan sejumlah wilayah di Kalimantan.

Terakhir, SDN Bubutan IV dikunjungi Badan Perpustakaan Nangroe Aceh Darussalam, Senin (16/2/2015).

Harris Rizki, Pengurus Perpustakaan SDN IV Bubutan mengatakan, budaya literasi di sekolah ini diwujudkan dengan menyediakan perpustakaan mini di tiap kelas, selain perpus besar di sekolah.

Sekolah Wajibkan Siswa Baca Buku 15 Menit Setiap Hari

Perpustakaan merupakan mata air pengetahuan, sumber informasi yang tiada henti.

Surabayanews.co.id – Ditunjuknya kota Surabaya sebagai kota percontohan literasi nasional membuat beberapa sekolah di Surabaya mewajibkan siswa membaca buku 15 menit setiap hari. Apalagi wajib membaca buku ini juga dimasukkan di impelementasi kurikulum 2013.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mencanangkan kota Surabaya sebagai kota literasi tepatnya pada 2 Mei 2014 lalu. Dengan misi menjadikan masyarakat Surabaya memiliki budaya membaca dan menulis yang tinggi, setara dengan bangsa-bangsa maju lainnya.

Tumbuhkan Gemar Membaca Pada Siswa di Sekolah

Duta perpustakaan dan siswa-siswi SDN Bubutan 4 Surabaya berfoto bersama usia membaca buku bersama di perpustakaan SDN Bubutan 4 Surabaya, kemarin. Surabaya kini menjadi kota percontohan literasi bacaan.
SURABAYA - Surabaya sebagai Kota Literasi belum terdengar gaungnya. Namun, berkat kegigihan guru dan murid, kini banyak sekolahan sukses mengelola perpustakaan bahkan menjadi rujukan banyak pihak di Tanah Air.

Perpustakaan SDN Bubutan IV Surabaya menjadi salah satu bukti. Gedung sekolah di Jalan Semarang Surabaya ini pun tidak pernah henti menjadi jujugan studi banding. Seperti halnya kemarin, Dinas Pendidikan (Dindik) Aceh Timur berikut para kepala unit pelaksana teknis dinas (UPTD) mendatanginya. Kedatangan delegasi Bumi Serambi Mekkah ini menambah panjang daftar pihak-pihak yang sudah datang.

Sekolah Tak Punya Perpustakan di Tanggamus Harus Dibangun

Gerakan gemar membaca di Tanggamus diikuti peserta siswa SMA.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Dinas Pendidikan Tanggamus akan berupaya supaya dalam tiga tahun kedepan semua perpustakaan sekolah bisa jadi perpustakaan umum.

"Saat ini masih kami upayakan hal itu, semua harus dilakukan secara bertahap, misalnya bagi sekolah yang belum ada lalu bisa dibangun. Buku yang belum lengkap bisa ditambah lagi, semuanya begitu," ujar Anas, Senin (16/2/2014).

Ia menambahkan, untuk teknisnya nanti setiap perpustakaan sekolah diadakan dua pintu dan dua ruang, satu untuk kepentingan sekolah dan satunya terbuka untuk umum. (Tri Yulianto)

Sumber: http://lampung.tribunnews.com/2015/02/16/perpustakaan-sekolah-di-tanggamus-jadi-perpustakaan-umum 

Perpustakaan Sekolah di Tanggamus Jadi Perpustakaan Umum

Gerakan membaca (sumber: Tribunnews Lampung)

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tanggamus Razi Azanisyah mulai saat ini meresmikan seluruh perpustakaan sekolah menjadi perpustakaan umum.

Menurut Razi, hal itu untuk mewujudkan gemar membaca maka jika selama ini perpustakaan di sekolah untuk kepentingan pendidikan sekarang masyarakat umum boleh memanfaatkannya juga.

"Dengan cara seperti ini maka bisa menumbuhkembangkan minat baca masyarakat dan upayanya perpustakaan sekolah daerah jadi perpustakaan umum," ujar Razi di Tanggamus, Senin (16/2/2014).

Selain menjadikan perpustakaan sekolah jadi perpustakaan umum, perpustakaan pekon juga wajib diadakan. Saat ini dari 299 pekon di Tanggamus ada 100 pekon yang telah memiliki perpustakaan. (Tri Yulianto)

Sumber: http://lampung.tribunnews.com/2015/02/16/perpustakaan-sekolah-di-tanggamus-jadi-perpustakaan-umum

Monday 16 February 2015

5 % Anggaran Untuk Perpustakaan Sekolah, Kapan ?

“…. Kemajuan perabadan suatu bangsa, salah satunya terkait dengan keberadaan buku, yang biasanya disimpan dan dikelola oleh sebuah perpustakaan…” kata Cak Nur, sapaan akrab Nurcholish Madjid dalam pengantar buku Islam dan Peradaban Dunia , karangan W. Montgomery Watt, 1995.

Hampir semua pihak menyetujui mengenai pentingnya keberadaan Perpustakaan Sekolah dalam menunjang mutu pendidikan di suatu sekolah. Keberadaannya dianggap akan sangat membantu siswa, sekurangnya dalam hal meningkatkan minat baca dan menyediakan koleksi bahan bacaan bagi keperluan tugas belajar. Bagi guru, keberadaan Perpustakaan Sekolah akan sangat membantu tugasnya dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagai bagian dari sarana belajar di sekolah.

Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah. (sumber: artikelpustakawan.wordpress.com)
Pendidikan adalah usaha sadar dan rencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Manfaat Perpustakaan Sekolah

Peranan perpustakaan di dalam pendidikan amatlah penting, yaitu untuk membantu terselenggaranya pendidikan dengan baik. Dengan demikian sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan sekolah adalah untuk memperkaya, mendukung, memberikan kekuatan dan mengupayakan penerapan program pendidikan yang memenuhi setiap kebutuhan siswa, disamping itu mendorong dan memungkinkan tiap siswa mengoptimalkan potensi mereka sebagai pelajar.

Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO

Pedoman perpustakaan sekolah oleh IFLA (International federation of Library Assosiation)/UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) dan sudah disahkan oleh kepala Perpustakaan Nasional RI.

Klik di sini untuk melihat.

Klik di sini untuk men-download.

Sumber: http://www.pnri.go.id/PedomanAdd.aspx?id=33

Saturday 14 February 2015

Kode Etik Pustakawan Indonesia

Pustakawan

KODE ETIK PUSTAKAWAN INDONESIA

MUKADIMAH

Perpustakaan sebagai suatu pranata diciptakan dan diadakan untuk kepentingan masyarakat. Mereka yang berprofesi sebagai pustakawan diharapkan memahami tugas untuk memenuhi standar etika dalam hubungannya dengan perpustakaan sebagai suatu lembaga, pengguna, rekan pustakawan, antar profesi dan masyarakat pada umumnya.

Kode etik ini sebagai panduan perilaku dan kinerja semua anggota ikatan Pustakawan Indonesia dalam melaksanakan tugasnya di bidang kepustakawanan. Setiap anggota Ikatan Pustakawan Indonesia memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kode etik ini dalam standar yang setinggi-tingginya untuk kepentingan penggunba, profesi, perpustakaan, organisasi profesi dan masyarakat.

Peran Pustakawan Sekolah di Abad 21

Pustakawan kini harus bisa merubah paradigma, bukan hanya sebagai penjaga buku. Pustakawan juga harus mampu aktif di kegiatan sosial, salah satunya dengan aktif di organisasi profesi pustakawan. (sumber: pribadi)

Oleh : Sri Darma Lokandari, S.S.
Kepala Perpustakaan PIIPL (Perguruan Islam Al Izhar Pondok Labu)

Peran Pustakawan sekolah sangat berpengaruh pada kelangsungan keberadaan perpustakaan di sebuah pembaga pendidikan. Hal ini ditinjau dari pentingnya sarana sumber belajar sebagai pendukung aktivitas pembelajaran. Keberadaan perpustakaan sekolah yang dilengkapi dengan berbagai jenis sumber ilmu pengetahuan tentu akan sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa. Begitu pula Pustakawan sekolah yang berperan sebagai pelaksana harian proses penyediaan informasi bagi komunitas sekolah, perlu mendapat kesempatan pengembangan kompetensi secara professional..

Perpustakaan sekolah abad 21 tentulah dilengkapi dengan berbagai ragam sumber daya yang bermutu termasuk sumber daya pustakawan. Perpustakaan sekolah akan terus berperan aktif apabila seluruh warga sekolah ikut serta mendukung semua kegiatan yang dilakukan oleh para pustakawan. Peran pustakawan sekolah tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya dukungan, kerja sama dan koordinasi yang baik, secara berkesinambungan bersama para guru, kepala sekolah, dan para menejemen senior, dalam hal perencanaan program dan penyediaan materi kegiatan pembelajaran baik di perpustakaan maupun di dalam kelas.

Ikhsanudin Kukuhkan Pengurus ATPUSI DIY

Arsidi SIP (kanan) menyerahkan berkas kepengurusan lama ATPUSI DIY kepada Agus Subagyo. (Foto : Abrar)
YOGYA (KRjogja.com) - Ketua Umum Pusat Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Muhammad Ikhsanudin M Hum, melantik sekaligus mengukuhkan Kepengurusan ATPUSI DIY periode 2014-2018. Terpilih menjadi Ketua ATPUSI DIY periode empat tahun mendatang adalah Agus Subagyo, yang sehari-harinya menjadi Pustakawan di SMP Muhammadiyah 2 Kota Yogyakarta. Ia dipercaya menjadi Ketua menggantikan Ketua ATPUSI DIY sebelumnya Arsidi SIP, yang tidak bersedia lagi dicalonkan dalam Musda ATPUSI DIY beberapa waktu lalu, karena sudah naik pangkat menjadi Pengurus ATPUSI Pusat.

Perpustakaan Sekolah di Salatiga Perlu Berbenah

Perpustakaan sekolah di Salatiga perlu berbenah.
Oleh. Itmamudin, SS

Memiliki perpustakaan dengan kondisi yang ideal saat ini masih menjadi mimpi bagi sebagian besar sekolah di negeri ini, termasuk perpustakaan sekolah di kota tempat saya menetap, Kota Salatiga. Padahal kita tahu bersama bahwa perpustakaan merupakan sarana penunjang utama bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah setelah sarana-sarana sekolah yang lain. Perpustakaan juga menjadi tempat hiburan tersendiri bagi semua komponen di sekolah melalui koleksi yang dimiliki. Artinya ketika kita memiliki perpustakaan yang baik, maka perpustakaan akan menjadi tempat yang paling menyenangkan untuk dikunjungi. Baik untuk keperluan membaca buku, berdiskusi, atau hanya sekedar melepas penat setelah bekerja.

Melongok sedikit kondisi beberapa perpustakaan sekolah di Salatiga saat ini, dari mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, kondisinya masih banyak yang jauh dari harapan. Dari sisi gedung, letak ruangan, pengelolaan perpustakaan, ketiadaan pengelola, dan minimnya minat baca siswa menjadi masalah klasik yang hingga kini belum terpecahkan. Dari sekolah yang berstandar desa yang berada di kampung dan jauh dari peradaban dan teknologi, sampai sekolah yang berstandar RSBI (Ruang Sekolah Berstandar Internasional) yang letaknya di kota dan memiliki sarana prasarana yang lengkap, kondisi perpustakannyapun tidak jauh berbeda.

Bripda Taufik Pernah Jadi Pustakawan untuk Menyambung Hidup

Bripda M Taufik bersama adik di rumahnya, pernah menjadi staff perpustakaan sekolah.
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kehidupan Brigadir Dua (Bripda) M Taufiq Hidayat bersama ayah dan tiga adiknya tanpa kasih sayang ibu dan tinggal di bekas kandang sapi, sudah diketahui guru-guru dan kepala sekolahnya di SMKN 1 Seyegan, Sleman.

Untuk meringankan bebannya, setelah lulus Taufiq dipekerjakan di Perpustakaan dan menjadi penjaga malam di sekolah. Guru-guru dan kepala sekolah percaya Taufiq bisa menjaga diri karena kepribadian dan kelakuannya semasa sekolah positif.

Menangis, Siswa SDN Bendan 08 Minta Perpustakaan Sekolahnya Tak Digusur

TERAKHIR – Siswa siswi SDN Bendan 08 saat mengikuti acara peringatan Maulid Nabi di ruang perpustakaan setempat. Acara itu merupakan kegiatan terakhir yang penggunaan ruang perpustakaan.
M AINUL ATHO / RADAR PEKALONGAN

Untuk Rumah Dinas Dokter Spesialis

PEKALONGAN – Rencana Pemkot Pekalongan membangun rumah dinas dokter spesialis di lahan milik SDN Bendan 08, menuai reaksi siswa setempat. Perpustakaan sekolah yang akan ikut digusur, ditangisi para siswa. Kondisi demikian terjadi usai penyelenggaraan peringatan Maulid Nabi Muhammad, Rabu (14/1).

Usai mengikuti rangkaian acara maulid yang digelar di ruang perpustakaan, puluhan siswa berhamburan keluar sambil meneriakkan ‘Jangan gusur perpustakaan kami’. Teriakan demikian, saling bersahutan muncul dari satu siswa ke siswa lainnya. Di hadapan awak media, sejumlah siswa juga menyampaikan pesan yang sama.

“Jangan gusur perpus kami. Kami harus belajar (cari buku) dimana,” ucap Tika, siswa kelas VI sambil sesenggukan. Harapan yang sama juga disampaikan siswa lainnya. Mereka ingin, perpustakaan sekolah tak digusur sehingga tetap bisa mencari buku dan sumber informasi dari sana.

Kisah ibu di perbatasan Timor Leste kuliah rajut mimpi jadi guru pustawakan

Maria dengan rumahnya yang baru. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kabupaten Belu, NTT sudah bertahun-tahun menjadi kabupaten 'produsen' TKI ke Malaysia. Daerah yang berbatasan dengan Timor Leste ini, nyatanya menyimpan sejumput cerita haru perjuangan TKI yang tersimpan di antara bukit dan lembah Belu nan hijau.

Cerita itu datang dari Maria Fatimah Buimao (45), warga dusun Bosok Pelolok desa Birun kecamatan Lamaknen kabupaten Belu NTT. Maria sudah lama menggantungkan hidupnya dari pendapatan sang suami sebagai TKI di Malaysia.

"Bapak sudah dua kali ke Malaysia pertama 2004 satu tahun lalu pulang karena rumah kebakaran dan tahun 2011 sampai 2014 pulang," tandas Maria saat berkumpul dengan paralegal dan parafinance yayasan Tifa di kabupaten Belu, NTT, Jumat (13/2).

Friday 13 February 2015

Perpustakaan SMA De Britto Maju Lomba Nasional

Peninjauan lokasi perpustakaan. (Foto: Deni H)

SLEMAN (KRjogja.com
) - Perpustakaan SMA Kolese De Britto hari ini (28/08)didatangi Tim Penilai Perpustakaan Tingkat Nasional. Perpustakaan ini mewakili DIY mengikuti lomba perpustakaan tingkat nasional, setelah pada tahun ini ditetapkan sebagai perpustakaan terbaik se-DIY.

Kepala Sekolah SMA Kolese De Britto Agus Prih Adiartanto memaparkan, visi perpustakaan di sekolah ini adalah menjadi perpustakaan sekolah yang handal yang mampu menyediakan segala informasi yang baik dan benar. Selain itu diharapkan perpustakaan ini juga mampu menjadi pusat belajar bagi sekolah lain.

"Perpustakaan ini memiliki ruang baca luas, mampu menampung pembelajaran model kelas," jelasnya.

Waduh, 95% Fasilitas Perpustakaan Sekolah Buruk!

Salah satu contoh perpustakaan sekolah yang masih sangat meprihatinkan (merdeka.com)

JAKARTA
- Perpustakaan menjadi salah satu fasilitas yang wajib ada di sebuah sekolah. Sayangnya, hanya lima persen dari 200 ribu perpustakaan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana memadai.

Demikian dikatakan Kepala Pusat Standarisasi dan Dokumentasi, Badan Standar Nasional Abdul Rahman Saleh dalam Seminar Nasional Perpustakaan dan Kearsipan bertajuk "Akreditasi dan Standarisasi Lembaga Perpustakaan dan Lembaga Kearsipan di Era Open Access Berbasis Teknologi Informasi" besutan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sekolah Wajib Sisihkan 5 Persen untuk Perpustakaan

Salah satu contoh desain perpustakaan sekolah (koleksi pribadi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Deputi Bidang Pemberdayaan Perpustakaan Nasional, Woro Salikin mengatakan, semua sekolah di Indonesia baik negeri maupun swasta wajib menyisihkan 5 persen dari anggarannya untuk perpustakaan. 5 persen ini baik dari belanja operasional atau belanja barang di luar belanja pegawai.

"Itu sudah diatur dalam Undang-undang no 43 tahun 2007 pasal 23 , hanya saja Peraturan Pemerintahnya belum keluar," ujarnya saat ditemui usai berbicara dalam peer learning meeting Impact dan advokasi untuk pengembangan perpustakaan yang berkelanjutan di Yogyakarta, Selasa (28/1).

Lima Persen dari Anggaran Sekolah untuk Perpustakaan


Guru dan siswa sedang melakukan kegiatan pembelajaran di Perpustakaan SMP IT Abu Bakar Yogyakarta (koleksi pribadi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Deputi Bidang Pemberdayaan Perpustakaan Nasional, Woro Salikin mengatakan, semua sekolah di Indonesia baik negeri maupun swasta wajib menyisihkan 5 persen dari anggarannya untuk perpustakaan. Sekitar 5 persen ini baik dari belanja operasional atau belanja barang di luar belanja pegawai.

"Itu sudah diatur dalam Undang-undang no 43 tahun 2007 pasal 23 , hanya saja Peraturan Pemerintahnya belum keluar," ujarnya saat ditemui usai berbicara dalam peer learning meeting Impact dan advokasi untuk pengembangan perpustakaan yang berkelanjutan di Yogyakarta, Selasa (28/1).

Peranan Perpustakaan Sekolah Penting bagi Pendidikan

Pelatihan kepustakawanan bagi siswa, adalah satu kegiatan yang bisa dilakukan di sebuah perpustakaan sekolah (koleksi pribadi).



MEDAN (Berita): Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kisaran terpilih sebagai Perpustakaan SLTA terbaik Sumatera Utara tahun 2014, diikuti oelh juara terbaik kedua Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan Deras, dan juara terbaik tiga SMA Negeri 1 Angkola Barat.

“Saya patut mengapresiasi kepada pihak perpustakaan sekolah dalam memberdayakan perpustakaan sesuai dengan semangat dan tuntutan kurikulum 2013 sehingga memenangkan Lomba Perpustakaan SLTA 2014 se Sumatera Utara,” kata Kepala Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara Hasangapan Tambunan SPd MSi, kemarin di kantor Jalan Brigjen Katamso Medan.

Si Jago Merah Lalap Perpustakaan Sekolah Alam Indonesia

Api melalap perpustakaan Sekolah Alam Indonesia, Jl Meruyung, Pancoran Mas, Depok, Selasa (23/9/2014).


DEPOK, KOMPAS.com
- Kebakaran melanda Sekolah Alam Indonesia yang terletak di Jalan Raya Meruyung, Pancoran Mas, Depok, Selasa (23/9/2014). Api menghanguskan perpustakaan sekolah tersebut.

"Saat kejadian, yang pasti ada penjaga kami di lokasi. Belum diketahui penyebabnya apa. Saat ini, api sudah padam," kata Firdaus, salah seorang petugas administrasi sekolah, saat dihubungi Kompas.com, Selasa menjelang tengah malam.

Perpustakaan Sekolah Miskin Buku Sastra Indonesia


CIAMIS, FOKUSJabar.com: Pakar Kepustakaan Literasi Indonesia Suherman menyebut bahwa saat ini perpustakaan sekolah masih miskin koleksi buku-buku sastra. Berbeda dengan dulu, di mana buku sastra Indonesia menjadi letrasi baca yang ‘dicekoki’ kepada siswa.

Safari Gemar Membaca, yang digelar Balai Perpustakaan dan Arsip Daerah (Bapusipda) Jawa Barat, di Kantor Perpustkaan dan Arsip Daerah Kab. Ciamis (Foto: Deni Hamdani)

"Saat ini buku sastra Indonesia menjadi bahan baca yang sangat minim di sekolah. Padahal bacaan sastra ini bisa memancing ketertarikan dan memicu minat baca siswa." jelas Herman dalam Safari Gerakan Membaca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Ciamis, Senin (15/12/2014).

Thursday 12 February 2015

Meningkatkan Minat Baca ala Sekolah Australia

Budaya membaca menjadi salah satu sebab negara seperti Jepang, Amerika atau Australia menghasilkan berbagai inovasi. Berikut pengalaman Pratiwi Retnaningdyah, seorang mahasiswa PhD di University of Melbourne, mengenai pembentukan kebiasaan membaca itu dikembangkan di sekolah di Australia.

Saat ini saya sedang menempuh studi di University of Melbourne tentang literasi, dan juga karena keingintahuan saya tentang bagaimana program literasi berjalan di tingkat pendidikan dasar, akhirnya saya berupaya mencatat setiap detil agenda sekolah anak-anak saya dan membagikan kisah lewat tulisan ini.

Wednesday 11 February 2015

Wilmar Bantu Perpustakaan Sekolah Alam Bandar Bakau

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan, Wilmar Group Dumai menyerahkan bantuan 150 judul buku untuk Perpustakaan Intan Payung Sekolah Alam Bandar Bakau, di Jalan Nelayan Laut, Kelurahan Pangkalan Sesai. Bantuan buku ini banyak menghadirkan bacaan lingkungan dan bisnis.

Penyerahan buku tersebut dilakukan General Manager (GM) Wilmar Group Dumai-Pelintung Tanmin kepada pendiri Perpustakaan Intan Payung, M Darwis, di Sekolah Alam Bandar Bakau, Sabtu (24/1) lalu. Penyerahan bantuan disaksikan Lurah Pangkalan Sesai, Al Gazali.

Buku-buku di Perpustakaan Pun Tak Luput dari Terjangan Banjir

Buku-buku diruangan perpustakaan sekolah SMPN 42 Bandung, Jalan Manjahlega Kelurahan Margasari Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung ditumpuk diatas meja, Senin (9/2/2015).
BANDUNG, TRIBUN - Banjir luapan Sungai Cidurian merendam seluruh bagian sekolah SMPN 42 Bandung, Jalan Manjahlega, Kelurahan Margasari Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung. 20 ruangan di lantai 1 sekolah tersebut terendam banjir tak terkecuali ruangan perpustakaan.