Pembelajaran di perpustakaan dapat menjadikan siswa semakin akrab dengan perpustakaan. |
KUDUS – Waktu luang selepas ulangan tengah semester (UTS) digunakan SDN 3 Wergu Wetan untuk mengakrabkan siswa dengan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Kudus (Perpusarda) kemarin. Sekitar 40 anak dari kelas satu dan dua berkunjung ke perpustakaan.
Salah seorang guru pendamping Inka Maulida mengatakan, kunjungan ini untuk mengisi waktu kosong. Menurutnya, saatnya siswa refreshing sekaligus belajar di luar kelas.
“Ini kali pertama kami datang ke perpustakaan. Selain menghilangkan penat, ini sebagai langkah mengakrabkan siswa kami terhadap perpustakaan,” terangnya kemarin.
Dia menerangkan, selama satu jam berkunjung ke perpustakaan anak-anak mendapat pelajaran berarti. Di antaranya, belajar angklung, kenal berbagai alat peraga, dan tahu berbagai buku.
Salah seorang siswa kelas dua, Manda mengatakan, bisa belajar angklung. Dia juga mendapat pembelajaran karakter setelah melihat video. “Di video tersebut saya belajar sikap sopan dan berani,” ujarnya.
Sedangkan Staf Otomasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Kudus Pujo Nugroho mengatakan, selama ini orang berkunjung ke perpustakaan masih minim. “Setelah Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah dipindah di Wergu Wetan, pengunjung yang datang tidak banyak. Hal ini disebabkan letak perpustakaan kurang strategis,” ucapnya.
Terpisah, sekolah harus menjadi salah satu pusat pembudayaan dalam menumbuhkan kesadaran dan kebiasaan membaca. Seperti di SMPN 5 Kudus yang mencanangkan melek baca untuk siswanya.
“Siswa harus dibiasakan membaca karena dapat mewujudkan proses belajar dan membentuk siswa aktif. Caranya dengan rutin mengadakan wajib membaca,” ujar Kepala SMPN 5 Kudus Abdul Rochim kemarin
Menurutnya, saat ini dia sudah mencanangkan program wajib membaca setiap Rabu. “Siswa boleh membawa buku apa saja, mulai dari buku pengetahuan hingga buku komik. Meskipun membawa buku apa saja, sebelum jam membaca setiap guru pengampu menyeleksi buku itu terlebih dahulu,” jelasnya. (zal/put/ris)
Salah seorang guru pendamping Inka Maulida mengatakan, kunjungan ini untuk mengisi waktu kosong. Menurutnya, saatnya siswa refreshing sekaligus belajar di luar kelas.
“Ini kali pertama kami datang ke perpustakaan. Selain menghilangkan penat, ini sebagai langkah mengakrabkan siswa kami terhadap perpustakaan,” terangnya kemarin.
Dia menerangkan, selama satu jam berkunjung ke perpustakaan anak-anak mendapat pelajaran berarti. Di antaranya, belajar angklung, kenal berbagai alat peraga, dan tahu berbagai buku.
Salah seorang siswa kelas dua, Manda mengatakan, bisa belajar angklung. Dia juga mendapat pembelajaran karakter setelah melihat video. “Di video tersebut saya belajar sikap sopan dan berani,” ujarnya.
Sedangkan Staf Otomasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Kudus Pujo Nugroho mengatakan, selama ini orang berkunjung ke perpustakaan masih minim. “Setelah Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah dipindah di Wergu Wetan, pengunjung yang datang tidak banyak. Hal ini disebabkan letak perpustakaan kurang strategis,” ucapnya.
Terpisah, sekolah harus menjadi salah satu pusat pembudayaan dalam menumbuhkan kesadaran dan kebiasaan membaca. Seperti di SMPN 5 Kudus yang mencanangkan melek baca untuk siswanya.
“Siswa harus dibiasakan membaca karena dapat mewujudkan proses belajar dan membentuk siswa aktif. Caranya dengan rutin mengadakan wajib membaca,” ujar Kepala SMPN 5 Kudus Abdul Rochim kemarin
Menurutnya, saat ini dia sudah mencanangkan program wajib membaca setiap Rabu. “Siswa boleh membawa buku apa saja, mulai dari buku pengetahuan hingga buku komik. Meskipun membawa buku apa saja, sebelum jam membaca setiap guru pengampu menyeleksi buku itu terlebih dahulu,” jelasnya. (zal/put/ris)
Sumber: RADAR PEKALONGAN ONLINE
No comments:
Post a Comment