Monday, 27 April 2015

40 Persen Sekolah di Kabupaten Berau Belum Miliki Perpustakaan

Ilustrasi
Untuk beberapa daerah, Perpustakaan sekolah masih banyak yang belum memiliki perpustakaan. Namun dari kondisi tersebut diharapkan ada daerah yang benar-benar serius untuk menyediakan fasilitas perpustakaan sekolah.

Di wilayah Kabupaten Berau Kalimantan Timur, Sekolah yang sudah memiliki perpustakaan baru sekitar 60%. Namun jumlah tersebut masih jumlah perkiraan yang bisa saja tidak sesuai dengan jumlah yang ada di lapangan. Dengan demikian berarti masih ada sekitar 40 Persen Sekolah di Kabupaten Berau Belum Miliki Perpustakaan.

Dikutip dari korankaltim.com (1/5/14), diberitakan bahwa Kepala Perpustakaan Umum Berau, HM Irsani menjelaskan 60 persen dari jumlah sekolah berbagai jenjang, baik SD, SMP dan SMA dan sederajat di Berau telah memiliki perpustakaan sekolah. Hal itu tentu memberi kabar baik bertepatan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini.

Meski demikian, terdapat pula beberapa sekolah bekerjasama perpustakaan umum dalam proses mengelola isi perpustakaan di Berau.

“Saat ini, kami bisa sedikit berbangga dengan kemajuan dicapai dunia pendidikan di Berau. Karena, tak hanya meraih prestasi saja, tapi fasilitas perpustakaan buku pelajaran dan umum. Karena, 60 persen sekolah SD, SMP dan SMA di Berau sudah punya perpustakaan,” ujar Israni kepada Koran Kaltim, kemarin.

Ia menegaskan, pencapaian itu tak terlepas dari dukungan bupati Berau, dinas pendidikan dan kepala sekolah. Hal lain, perpus-takaan sekolah berkoor-dinasi dengan perpus-takaan umum untuk penyediaan buku pela-jaran dan buku bacaan umum.

Selain itu, Rabu (7/5) mendatang, pihak perpustakaan umum meng-gelar sosialisasi pengelolaan perpustakaan diikuti kepala sekolah.

“Dukungan bupati dan berbagai pihak menjadi faktor utama berdirinya Perpustakaan Umum Berau. Tak hanya memiliki kantor yang cukup, melainkan fasilitas penunjangnya juga luar biasa. Dengan sosialisasi perpustakaan menyasar guru dan siswa, diharapkan dapat meningkatkan minat baca,” tambahnya.

Sumber: DUNIA PERPUSTAKAAN

Jawa Barat Canangkan Perpustakaan Sebagai Destinasi Wajib Dikunjungi


Minat baca masyarakat saat ini terus berkurang, terutama semenjak adanya kemajuan tekonologi atau era digital.

Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Netty Prastyani, kenyataanya saat ini buku bukan menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Karena itu, perlu strategi bagaimana caranya perpustakaan mampu menjadi tempat untuk membaca dan mencari referensi. Sehingga, nantinya menjadi sebuah kebutuhan.

“Maka dari itu saya ingin canangkan perpustakaan menjadi destinasi wajib dikunjungi,” ujar Netty kepada wartawan usai acara pembukaan Festival Literasi Jawa Barat di Kantor Bapusipda Provinsi Jawa Barat Bandung, akhir pekan lalu.

Netty mengatakan, semua masyarakat harus disadarkan sepenuhnya bahwa membaca merupakan jendela pengetahuan. Tanpa membaca, sangat mustahil orang memiliki pengetahuan yang cukup memadai untuk membangun diri, cita-cita dan pembentukan karakter.

"Dengan membaca, semua pengetahuan bisa kita peroleh. Makanya ini harus terus digelorakan," katanya.

Netty menilai, untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya membaca dan tertarik datang ke perpustakaan, harus dilakukan berbagai upaya. Salah satunya, Ia berharap perpustakaan bisa mengganti wajahnya. Yakni, dari imej suasana kurang nyaman, koleksi bukunya terbatas, berdebu dan pustakawannya kurang ramah menjadi tempat yang nyaman untuk didatangi. Yakni, tempatnya bersih, koleksi bukunya komplit dan ruangannya nyaman.

"Dengan adanya perubahan di setiap perpustakaan yang kita miliki tentu akan menjadi motivasi untuk penasaran datang ke perpustakaan, seperti halnya ada story telling dan ada jaringan internet," katanya.

Plh Sekda Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa mengpresiasi dilaksanakannya kegiatan ini. Apalagi acara ini bertepatan dengan Hari Buku Internastional dan Peringatan Hari KAA ke 60.

Jika diperhatikan, kata dia, yang menjadi negara maju di kawasan Asia Afrika adalah negara-negara yang masyarakatnya memiliki budanya baca.

“Negara-negara tersebut bisa maju karena mereka membangun budaya baca di negara masing-masing di negara Asia seperti Singapura, Jepang dan Korea,” katanya.

Iwa berharap, melalui kegiatan Festival Literasi Jawa Barat ini mampu membangun budaya baca masyarakat. Sehingga, mampu merubah paradigma masyarakat ke arah cerdas informasi guna meningkatkan sumber kualitas daya manusia Jawa Barat.

Sumber: REPUBLIKA

Lowongan Kerja Pustakawan di Universitas Multimedia Nusantara [Kompas Group]


Informasi lowongan kerja pustakawan di bulan April ini datang dari kampus ternama milik jaringan Kompas Group yaitu Universitas Multimedia Nusantara di daerah Serpong Tangerang.

Universitas Multimedia Nusantara merupakan salah satu universitas yang berada dibawah naungan bendera Kompas Group.

UMN didirikan pada tanggal 25 November 2005 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 169/D/O/2005 yang operasionalnya secara resmi dikelola oleh Yayasan Multimedia Nusantara.

Yayasan ini didirikan oleh Kompas Gramedia, sebuah kelompok usaha terkemuka yang bergerak di bidang media massa, penerbitan, percetakan, toko buku, hotel dan jasa pendidikan.

UMN merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar dalam setiap proses belajar mengajar di tiap mata kuliah yang diselenggarakannya.

UMN Didukung oleh keberadaan para tenaga pengajar yang profesional dan berpengalaman di bidang pendidikan serta penyelenggaraan program mata kuliah yang terarah dan terintegrasi akan menghantar UMN menjadi universitas unggulan di tingkat nasional maupun internasional.

UMN disasarkan menjadi inspirasi bagi hadirnya paradigma pendidikan baru bagi kaum muda Indonesia sehingga mampu menghasilkan lulusan berkompetensi tinggi dan berjiwa wirausaha berbasis teknologi (technopreneurship).

Saat ini Universitas Multimedia Nusantara sedang membutuhkan banyak perekrutan staff diantaranya yaitu staff perpustakaan.

Kualifikasi:
  1. Pendidikan S1 Ilmu Perpustakaan
  2. Gemar menjalin relasi interpersonal dan mengutamakan pelayanan kepada pelanggan
  3. Lincah, komunikatif, dan teliti
  4. Lebih disukai memiliki pengalaman kerja di Perpustakaan Universitas

Jika anda tertarik dan berminat, silahkan segera kirimkan surat lamaran anda lengkap dengan CV, hasil Scan Ijazah dan Transkrip nilai, pas foto terbaru, dan portofolio [jika diperlukan].

Kirimkan Lamaran anda ke HRD Departement Universitas Multimedia Nusantara | Scientia Garden, Jl. Boulevard Gading Serpong, Tangerang. | Email: recruitment@umn.ac.id dengan subject: Posisi yang dilamar | sumber: umn.ac.id

ALUS Goes To Schools, Pengabdian kepada Dunia Perpustakaan

Kegiatan AGTS dari ALUS di SDN Jetak Sidokarto Godean. Foto: Febriyanto
SLEMAN (KRjogja.com) - "Jadi buku itu juga bisa sakit adik-adik. Kalau ditayangan tadi umpama buku sudah sakit, yang ngobatin siapa?" tanya Nur Shifa Fauziyah.
"Yang ngobatin pustakawan," jawab anak-anak SDN Jetak Sidokarto Godean kompak.
"Nah betul sekali. Kalau begitu buku harus dibaca biar tidak sakit," ucap Shifa.

Begitu sekilas kegiatan ALUS Goes To School (AGTS) 'Jogja-Jateng Tour' di SDN Jetak Sidokarto Godean Sleman, Sabtu (25/4). Kegiatan yang digagas Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan (ALUS) dengan dukungan SKH Kedaulatan Rakyat ini dalam rangka memperingati hari buku sedunia (World Book Day) pada 23 April. Diselenggarakan secara serentak di 9 SD, SMP dan SMA di wilayah DIY-Jawa Tengah, yakni SDN Jetak Godean Sleman, SDN Putren Bantul, MTsN Janten Kulonprogo, SD Muhammadiyah Condongcatur Sleman, SMP Muhammadiyah 2 Bambanglipuro Bantul, SMP Muhammadiyah Plus Magelang, MAN 2 Wates Kulonprogo, SMAN Bandungan Magelang dan MI Jagalan Magelang.

Ketua Panitia AGTS Riska Nugraheni menjelaskan, beberapa kegiatan digelar dalam AGTS ini, seperti pendidikan pemakai (User Education), pengolahan perpustakaan singkat, permainan edukatif di perpustakaan dan mendongeng (Game at The Library and Story Telling). "Melalui kegiatan ini diharapkan kualitas perpustakaan yang ada di sekolah dapat meningkat. Sekaligus diiringi peningkatan minat baca siswa," lanjut Riska sela kegiatan.

Sedang Nur Shifa Fauziyah yang juga sekretaris umum ALUS menegaskan melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan fakta riil pada pemerintah mengenai kondisi perpustakaan di sekolah. Hanya saja nantinya tidak melalui rekomendasi secara khusus.

"Kami akan membuat hasil penelitian dalam bentuk buku yang kemudian kami berikan pada pihak sekolah. Jika memang dari sekolah menginginkan ada pendampingan pengolahan perpustakaan, kami juga siap," ucapnya.

Sementara ALUS sendiri merupakan organisasi independen mahasiswa D3 dan S1 Ilmu Perpustakaan yang berdiri sejak 7 Maret 2007. Mereka terus memegang komitmen dalam pengembangan kepustakawan di Indonesia. Sekaligus sebagai penyalur gagasan-gagasan yang dimiliki mahasiswa kepada instansi maupun masyarakat. (*-5)
Sumber: KR