Ilustrasi gadget |
SEKARANG ini, membaca tidak hanya bisa dilakukan secara konvensional melalui buku. Seiring perkembangan teknologi, orang dapat mengakses berbagai jenis bacaan melalui internet. Bahkan, pengguna teknologi bisa beralih meng-update pengetahuannya dengan membaca e-book ataupun berita secara mobile. Menggunakan gadget yang umumnya tak pernah tertinggal jika bepergian. Seperti, ponsel, PDA, atau notebook .
Kehadiran berbagai gadget ini, tentunya bermanfaat sebagai sarana edukatif, terutama meningkatkan budaya gemar membaca. Mengingat dari gadget segala bentuk informasi bisa diakses, bahkan dari gadget kita juga bisa membaca buku elektronik (e-book) yang menyajikan informasi digital tanpa harus ribet membawa buku-buku yang tebal. Namun, itu semua akan percuma bila gadget hanya dimanfaatkan untuk bermain game ataupun HANYA membuka sosial media. Seperti diungkapan Ni Putu Nadia Nikki Utami, siswi SMAN 6 Denpasar.
Nadia membenarkan jika minat baca siswa masih rendah. Para siswa justru lebih asyik mengotak-atik gadget untuk bermain game, daripada membaca artikel. ”Jangankan membaca buku pelajaran, untuk membaca buku cerita saja semua jadinya malas sekarang,” ujarnya.
Menurutnya, perkembangan teknologi selain memudahkan mengakses berbagai informasi, bisa juga membuat manja dan bermalas-malasan.
Nadia menambahkan minat baca harus ditanamkan sejak dini. Karena bagaimana pun juga, meningkatkan minat baca terutama di kalangan siswa juga menjadi tanggung jawab semua pihak, baik dari orang tua, sekolah dan diri sendiri. ”Kalau upayanya, ya menanamkanlah minat baca sejak dini. Mungkin dari anak-anak SD diwajibkan untuk setidaknya membaca satu cerita setiap hari,” tandasnya.
Hal senada disampaikan Kadek Ayu Puspandari, siswa lain di SMAN 6 Denpasar. Menurunnya minat baca ini dipengaruhi kebiasaan sekarang yang semuanya serbapraktis. Mencari informasi apa pun bisa dengan mudah didapat melalui internet. ”Ya, kalau sekarang minat baca itu sudah menurun sekali. Buktinya, di perpustakaan ini sekarang sudah jarang ada siswa yang mau mengisi waktu luangnya untuk sekadar membaca,” katanya. Puspandari juga menyayangkan bila perkembangan teknologi seperti adanya gadget justru digunakan untuk bermain game atau sekadar sosial networking saja, bukannya dimanfaatkan untuk memperbarui informasi dan pengetahuan.
Sementara itu, Waka Kesiswaan SMAN 6 Denpasar Wayan Kania mengatakan jika dilihat secara umum, memang minat baca anak sekolah dirasa masih rendah. Namun, di SMAN 6 Denpasar ia akui siswanya tergolong aktif membaca. Apalagi bagi siswa yang memang aktif di jurnalistik, semangat dan niat membaca dirasa sangat tinggi.
Ia menjelaskan ada berbagai faktor penyebab merosotnya minat baca anak, salah satunya adalah bergesernya karakter dan budaya. Di samping itu, satu sisi dia juga dihadapkan dengan teknologi maju sekarang ini, seperti keberadaan handphone yang super canggih dengan fitur pencarian yang memudahkan mereka mengakses informasi. Karena banyaknya alat bantu itulah sehingga berdampak terhadap kurangnya minat baca siswa. ”Tujuan membaca itu kan untuk mengembangkan wawasan, tapi dengan hadirnya berbagai handphone super canggih di zaman sekarang juga menjadi salah satu faktor penyebab malasnya anak membaca,” ujarnya. (rii)
Sumber: http://balipost.com/read/pendidikan/2014/01/27/2994/gadget-untuk-meningkatkan-minat-baca.html
No comments:
Post a Comment