Monday, 30 March 2015

Dorong Siswa Gemar Membaca

Gemar membaca.

Surabaya sebagai Kota Literasi dimantapkan. Pasalnya, Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya menjadikan membaca bagian dalam kurikulum lokal.

Selain itu, Dindik juga pasang target 1 juta judul buku terbaca siswa SD, SMP, dan SMA, dalam kurun waktu April- Desember 2015. Kepala Dindik Surabaya Ikhsan mengatakan, jumlah buku yang dibaca per siswa beragam. Untuk SD bisa 20 buku, SMP 15 buku, dan SMA/SMK 10 buku dalam periode ini. Dindik juga mengklasifikasi bobot buku untuk masing-masing jenjang.

“Untuk siswa SD bisa buku cerita tipis, SMP buku pengetahuan, SMA bukunya cenderung tebal semacam buku kuliah. Yang penting baca buku apa pun yang disenangi, kami rekomendasikan buku-buku sastra,” kata Ikhsan, kemarin. Tidak memerlukan cara sulit untuk mengontrol buku yang terbaca.

Sebelum membaca, siswa cukup mengisi formulir dan melapor kepada petugas sekolah setelah membaca buku pertama hingga terakhir. “Selesai membaca, siswa ditugasi mengingat intisari dan membuat ringkasan. Untuk memudahkan membuat ringkasan, kami sediakan panduan, bisa melihat Guide Resume di www.dispendiksurabaya.go.id , untuk membantu merangsang otak menulis apa yang sudah terserap.

Di dalamnya juga tercantum strategi cara baca yang efektif,” kata mantan kepala Bapemas dan KB ini. Program ini mendapat apresiasi pihak sekolah. Kepala SMA Al-Hikmah, Andi Sugeng Wayudi, mengatakan siap mendukung program tersebut. Di Al-Hikmah, kata Andi, sudah lama mewajibkan satu anak meminjam delapan buku dalam satu semester.

“Untuk buku yang dipinjam bisa sastra dan genre umum,” kata Andi. Sejak 2007, kata Andi, sekolah memberlakukan kurikulum wajib baca lewat mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sekarang dikhususkan pada mata pelajaran Kesenian.

Program ini dinamai Anotasi, tiap siswa me-resume buku sepanjang 200 kata dan masuk penilaian psikomotor. Perpustakaan SMP-SMA Al- Hikmah memiliki lebih dari 35.000 koleksi buku. Jumlah tersebut di luar majalah serta buletin. Ini menjadi salah satu latar belakang perpustakaan mendapat juara 2 tingkat Provinsi Jatim sebagai perpustakaan terbaik.

Tak berhenti di sini, para siswa diajarkan berbagi buku lewat program CSR Bedah Perpus. Program menjadikan siswa gemar membaca di SDN Bubutan IV lebih menarik lagi. Bahkan, sekolah di Jalan Semarang ini menjadi model percontohan Sekolah Literasi tingkat nasional.

Banyak sekolah serta Dindik dari sejumlah daerah di Indonesia datang studi banding. Ada dari Bandung dan Kalimantan. Sementara pada program Surabaya Kota Literasi, para siswa yang tuntas membaca akan mendapat sertifikat yang dibubuhi tanda tangan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertepatan dengan puncak Surabaya Inspiring School pada Desember 2015.

Bagi yang belum bisa mencapai target tak perlu kecewa karena mereka bisa mengikuti program ini tahun berikutnya.
** Soeprayitno

Sumber: KORAN SINDO

No comments:

Post a Comment